MENJAGA berat badan (BB) ideal sulitkah? Ada jalan gampang dan murah untuk mengontrol setiap Anda merasa bobot Anda melewati batas yang dianjurkan. Bagaimana caranya?
Tiap orang tentu mengharapkan BB ideal, selain terhindar dari risiko berbagai macam penyakit, dari segi estetika orang dengan berat badan yang ideal tampak sedap dipandang. Namun, apa yang terjadi jika ternyata Anda mengalami kelebihan BB, bahkan obesitas?
Tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam untuk mengetahui apakah Anda mengalami kelebihan BB atau tidak. Anda dapat menghitung bobot tubuh menggunakan rumus body mass index (BMI), Anda dapat dengan mudah menemukan jawabannya.
Menurut National HeartLung and Blood Institute (NHLBI) ada tiga ketentuan penilaian untuk mengukur kelebihan BB, yaitu dengan mengukur lingkar pinggang, factor risiko terkena penyakit dan keadaan yang berkaitan dengan obesitas. Terakhir, yang paling sering digunakan dengan menggunakan BMI. Quetelet index atau yang lazim disebut BMI ditemukan oleh seorang asal Belgia bernama Adolphe Quetelet, sekitar 1930 dan 1950-an. Kemudian, mulai populer sekitar awal 1980-an, saat penderita kegemukan semakin bertambah, akibat tingkat kemakmuran masyarakat yang mulai meninggi.
BMI adalah pengukuran yang berhubungan dengan berat badan dan tinggi badan. BMI digunakan untuk mengukur kelebihan berat badan atau tidak nya seseorang. Selain itu, BMI dapat menjadi salah satu indikator yang diandalkan dalam penghitungan kelebihan massa tubuh yang paling murah, walaupun hasilnya tidak selalu akurat. Sebab, dipengaruhi tingkat kebugaran,ukuran,dan berat otot,struktur tulang, jenis kelamin, dan etnis.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dr Tanya TM Rotikan SpKO mengatakan, kategori BMI di Asia dan Eropa berbeda. Kalau di Eropa sesuai standar yang digunakan oleh World Health Organization (WHO), klasifikasinya sebagai berikut: kekurangan berat badan (BMI <18,5), bmi =" 18,5–24,9),kelebihan" bmi =" 25,0–29,9)">
Sementara di Asia, termasuk Indonesia, klasifikasinya sebagai berikut: kekurangan berat badan (BMI<18,5), bmi="18,5–22,9)," bmi="23,0–24,9)">
Menghitung BMI
BMI dihitung berdasarkan berat badan (ukurankg) dibagi tinggi badan (ukuran meter) yang telah dikuadratkan. Hasil dari BMI tersebut dapat dijadikan patokan apakah seseorang kelebihan berat badan atau tidak. Misalkan berat tubuh Anda 60 kg dengan tinggi badan 1,65 m. Cara menghitungnya berat 60 kg dibagi (1.65m)? = 22.Hasil yang didapat dari penghitungan BMI kemudian dicocokkan dengan tabel pengklasifikasian. Tabel menunjukkan kalau berat badan Anda masuk dalam kategori ideal.
Dr Tanya mengungkapkan, tabel pengklasifikasian BMI juga didasarkan pada usia. “Tentunya berbeda ukuran BMI orang dewasa dan anak-anak,” tutur dokter yang juga berpraktik di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DKI ini.
Jika perhitungan BMI pada orang dewasa didasarkan pada bobot tubuh dan tinggi badan, Jika perhitungan BMI pada orang dewasa didasarkan pada bobot tubuh dan tinggi badan, pada anak-anak tabel BMI didasarkan pada usia yang akan menunjuk pada persentil tertentu. Selain itu, anak laki-laki dan perempuan juga mempunyai tabel BMI yang berbeda. Perbedaan ini dikarenakan berbedanya kadar lemak tubuh anak laki-laki dan perempuan. Pada anak-anak, kategori BMI dapat diklasifikasikan sebagai berikut: kekurangan berat badan (BMI <> persentil 85), kelebihan berat badan (BMI > persentil 95). Selamat berhitung!
Rabu, 13 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar